Malang – Semangat menjaga kelestarian Sungai Brantas dan Metro semakin menguat. Gabungan komunitas peduli lingkungan di Malang Raya menggelar rapat koordinasi pada Selasa, 2 September 2025, bertempat di kantor pusat Perum Jasa Tirta I (PJT I), Jalan Surabaya, Kota Malang. Pertemuan ini menjadi ajang penyamaan persepsi sekaligus mematangkan rencana aksi susur sungai yang akan digelar dalam waktu dekat.
Dalam forum tersebut, perwakilan PJT I yang hadir antara lain Wahyu, Maido, dan Eko. Mereka menerima langsung kedatangan komunitas peduli lingkungan yang terdiri dari Saberspungli, Alamku Hijau, Kaliku, serta sejumlah tokoh dan praktisi, di antaranya Renung Rubi, pakar persampahan, dan Rachmad, konsultan lingkungan.
Menurut perwakilan komunitas, kegiatan susur sungai ini bukan sekadar aksi bersih-bersih, tetapi juga wadah edukasi dan riset lapangan. Nantinya peserta akan diajak mengenali kondisi riil aliran sungai, memetakan titik rawan pencemaran maupun erosi, serta menggugah kesadaran masyarakat sekitar bantaran.
“Brantas dan Metro bukan hanya aliran air, tapi nadi kehidupan. Menjaga kebersihan sungai berarti menjaga masa depan,” ujar salah satu perwakilan komunitas saat diskusi.
Pihak PJT I menyatakan dukungan penuh terhadap inisiatif tersebut. Mereka menilai keterlibatan komunitas sangat penting sebagai mitra strategis dalam menjaga sumber daya air. “Kami mengapresiasi langkah komunitas. Kolaborasi ini akan memperkuat gerakan konservasi yang berkesinambungan,” kata salah satu perwakilan PJT I.
Selain susur sungai, kegiatan juga akan diwarnai dengan diskusi tematik, kampanye publik, hingga dokumentasi kondisi terkini sungai. Harapannya, hasil kegiatan ini dapat menjadi bahan rekomendasi kebijakan dan memperluas jejaring aksi peduli sungai lintas komunitas.
Pertemuan di kantor PJT I tersebut diakhiri dengan komitmen bersama: Brantas dan Metro harus dijaga sebagai warisan ekologis dan sumber kehidupan bagi masyarakat Malang Raya.
0Komentar